Senin, 07 Desember 2009

Presiden Resmikan Universitas Pertahanan Indonesia


Written by Hatta Harris Rahman
Presiden SBY menerima pataka Univeritas Pertahanan Indonesia dari Menhan Juwono Sudarsono saat peresmian universitas tersebut di Istana Negara, Rabu (11/3) pagi. (foto: cahyo/presidensby.info) Presiden SBY menerima pataka Univeritas Pertahanan Indonesia dari Menhan Juwono Sudarsono saat peresmian universitas tersebut di Istana Negara, Rabu (11/3) pagi. (foto: cahyo/presidensby.info)

(Jakarta, MADINA): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Universitas Pertahanan Indonesia atau Indonesian Defence University (IDU) yang diprakarsai Departemen Pertahanan RI di Istana Negara, Rabu (11/3) pagi. Pada saat yang bersamaan Presiden SBY juga membuka seminar internasional “Indonesia 2025: Tantangan Geopolitik dan Kemanan” yang ditandai dengan kuliah perdana yang disampaikan Presiden SBY.

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono melaporkan, sejak Presiden SBY menyatakan tekad mendirikan perguruan tinggi di bidang pertahanan, setahun lalu, Departemen Pertahanan melaksanakan langkah-langkah internal maupun eksternal mempersiapkan sebuah perguruan tinggi pertahanan yang berciri khas Indonesia dan sekaligus berkelas dunia. “Karakteristik khas Unhan adalah identitas, integritas, dan nasionalisme, sesuai dengan landasan bernegara kenegaraan yang berdasarkan Pancasila,” kata Juwono.

“Sebagai perguruan tinggi di bidang pertahanan, Unhan merangkum dan menghimpun pendidikan jenjang S1 dan S2 yang meliputi Sekolah Strategi Perang Semesta (SSPS), Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI dan Sekolah Kajian Pertahanan dan Strategis (SKPS). Sesko TNI menintikberatkan kepada implementasi operasi militer gabungan, sedangkan SSPS lebih bermuatan strategis karena mencakup unsur komponen cadangan dan komponen pendukung secara integral,” jelasnya.

Menurut Presiden SBY, diresmikannya Universitas Pertahanan Indonesia merupakan peristiwa yang bersejarah. “Saya berharap ke depan dengan berdirinya institusi ini, wawasan dan pengetahuan para perwira TNI dan Polri dengan mitra sipilnya terus dapat ditingkatkan. Atas nama negara dan pemerintah, saya mengucapkan terimkasih dan penghargaan kepada saudara Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan para pimpinan dan pejabat negara yang ikut serta bekerja keras mendirikan dan membentuk institusi Universitas Pertahanan Indonesia,” ujar Presiden SBY.

“Semoga lembaga ini terus berkembang menjadi sebuah institusi yang credible, dan menjadi world class Defence University. Semoga di lembaga ini, pemahaman para perwira TNI dan siapa saja yang berminat terhadap masalah pertahanan dan keamanan serta masalah-masalah strategis lainnya, betul-betul dapat di perluas dan ditingkatkan,” SBY menerangkan.

Sejak awal Presiden SBY memang mendorong dan mendukung berdirinya institusi ini dengan tiga alasan utama. Pertama, dalam perjalanan sejarahnya, Indonesia kaya dengan doktrin perang, strategi, dan taktik. Mulai dari perang konvensional, perang gerilya, sampai pada lawan terorisme. Kedua, dunia dan kawasan dimana Indonesia berada terus berubah dan berkembang, termasuk hakikat pertahanan, keamanan, dan perdamaian, termasuk pula dinamika geopolitik dan geoekonomi.

"Alasan yang ketiga, kerjasama pertahanan antara Indonesia dengan negara-negara sahabat juga terus berkembang, termasuk telah dikukuhkannya ASEAN Political Security Community di bawah New ASEAN Charter,” Presiden SBY menjelaskan.

Indonesia Berperan Penting dalam Perubahan Geopolitik dan Geoekonomi Kawasan

Presiden SBY menyampaikan kuliah perdana saat meresmikan Universitas Pertahanan Indonesia, di Istana Negara, Rabu (11/3) pagi. (foto: cahyo/presidensby.info) Presiden SBY menyampaikan kuliah perdana saat meresmikan Universitas Pertahanan Indonesia, di Istana Negara, Rabu (11/3) pagi. (foto: cahyo/presidensby.info)
Dinamika geopolitik dan geoekonomi akan tetap tinggi pada tingkat dunia maupun kawasan. Dinamika seperti itu tentu memberikan tantangan sendiri terhadap keamanan dan stabilitas. ”Indonesia sementara itu akan semakin berperan pada percaturan global dan regional. Apalagi Indonesia pada tahun 2025, insya Allah, akan menjadi negara ekonomi besar dari segi ukuran, GDP dan domestic market,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan Universitas Pertahanan Indonesia atau Indonesian Defence University (IDU), di Istana Negara, Rabu (11/3) pagi.

Indonesia, karena posisi geografisnya, juga akan berperan penting dalam konstelasi geopolitik dan geoekonomi. ”Jangan lupa dalam dialog antar peradaban, Indonesia yang memiliki tiga nilai yang saling berpadu dan berbaur yaitu nilai-nilai peradaban Timur, nilai-nilai peradaban Islam, dan nilai-nilai peradaban Barat, tentu akan memiliki peran penting dalam ikut serta membangun dialog antar peradaban tersebut untuk membangun harmony among civilization dan mencegah class of civilization,” SBY menjelaskan.

”Kalau kita berbicara mengenai kompetisi global, menyangkut sumber daya, utamanya yang berkaitan dengan energi dan pangan, Indonesia adalah salah satu negara kunci. Dengan latar belakang semuanya itu, saya berharap semua bisa didiskusikan dalam seminar nanti. Perluaslah cakrawala dan wawasan saudara-saudara tentang isu-isu utama dunia tersebut,” Presiden berpesan.

Menurut Presiden SBY, kalau kita mempelajari sejarah perkembangan dunia, banyak sekali persoalan yang tidak bisa dipecahkan dan banyak terjadi peperangan karena salah persepsi, salah mengerti, dan salah kalkulasi. ”Oleh karena itu, memahami satu masalah dengan mendalam, diharapkan kita semua akan memiliki persepsi yang benar, pengertian benar, dan bisa mengkalkulasikan pilihan-pilihan yang akan kita ambil,” kata SBY.

Dalam kuliah perdananya tersebut, Presiden SBY mengangkat isu-isu yang fundamental dan elementer berkaitan dengan International Peace and Security, Global Justice and Prosperity, dan The Making of Sustainable Global Order. Ada tiga agenda utama yang dikedepankan Presiden SBY dalam kuliah perdananya. ”Pertama, mengajak melihat potret realitas dunia saat ini. Kedua, setelah itu bersama-sama mengkonstruksikan apa yang menjadi harapan bangsa-bangsa di dunia. Ketiga, berkaitan dengan yang pertama dan kedua, kita bisa mendiskusikan pilihan-pilihan yang tersedia pada kita dan jalan seperti apa yang dapat kita lalui untuk menuju dunia yang adil, damai, dan sejahtera,” SBY memaparkan.

”Dunia saat ini sedang dilanda krisis perekonomian global. Jika dunia gagal mengatasi krisis perekonomian ini maka kemanan manusia sejagad akan terancam. Ini menyangkut human security. Poin saya adalah, krisis ekonomi baik langsung maupun tidak langsung mengancam keamanan manusia sedunia. Masa depan dunia sungguh suram dan keamanan dalam arti luas sungguh terancam,” lanjutnya.

Namun tidak semuanya serba jelek. Masih ada harapan dan kesempatan. ”Ada sumber daya yang yang bila dengan cerdas dan arif, maka kita masih tetap bisa membangun dunia yang baik di masa depan. Termasuk membangun peradaban di abad 21 ini,” terang SBY. (osa/pressby.info)

Minggu, 06 Desember 2009

Kinerja SBY di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Pada aspek pertahanan ini prestasi SBY-Kalla sudah terlihat semakin menampilkan satu kemajuan yang lumayan. Beragam peristiwa nasional maupun internasional yang menyangkut dengan keamanan bangsa bisa diatasi. Kasus Ambalat dan MOU RI-GAM menjadi salah satu satu bukti prestasi yang sedikit mengharumkan prestasi pemerintah.

Pada saat penyelesaian masalah antara Pemerintahan RI dengan GAM terjadi beberapa perundinag antara kedua belah pihak. Pemerintahan RI berharap penyelesaian konflik Aceh secara bermartabat, damai dan menyeluruh. Demikian dikatakan Wapres Jusuf Kalla kepada wartawan usai rapat teknis pematangan rencana induk rehabilitasi dan rekontruksi Aceh-Nias di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (7/4/2005) malam.

Pemerintah RI menegaskan GAM mutlak harus merima Otonomi Khusus jika menginginkan hidup berdampingan secara damai di Bumi Serambi Mekkah. Jika tercapai kesepakatan, poin tersebut akan ditindaklanjuti dengan pertemuan yang bersifat formal. Pertemuan formal itu menyangkut penghentikan konflik bersenjata di Aceh yang berkepanjangan secara menyeluruh.

Sedangkan penyelesaian kasus Ambalat yang melibatkan pemerintah Indonesia dengan Malaysia harus dilakukan secara beradab, bukan dengan menggunakan cara emosional, kata sosiolog Imam B. Prasodjo, di Jakarta, Rabu [10/06].

“Kita ini bertetangga dengan Malaysia, Singapura maupun Austarlia. Jika ada perselisihan itu adalah hal yang biasa. Untuk itu penyelesaianya harus dilakukan dengan beradab dan ditanggapi secara proporsional,” katanya saat dikonfirmasi. Menurut dia, penyelesaian secara beradab diantaranya adalah dengan melakukan dialog atau diplomasi antara kedua negara guna mencarii titik temu dari akar permasalahan yang ada. Jika ditanggapi secara emosional maka kasus ini tidak akan selesai.

Pihaknya khawatir bila hal ini dikembangkan terus tanpa ada transformasi wacana yang produktif dan cerdas, maka yang akan tumbuh subur adalah berkembangnya budaya kebencian dan keterhinaan yang mengarahkan dua bangsa ini ke dalam perang yangg tidak perlu. Salah satu solusi untuk menyelesaikan kasus Ambalat selain dengan melakukan diplomasi adalah dengan meningkatkan perhatian terhadap pulau-pulau terluar. Karena pulau terluar memendam beberapa potensi sumber daya alam yang menjadi incaran negara lain.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan dirinya sudah pernah berada di garis terdepan di Ambalat. Menurut SBY, pendekatan diplomasi tetap dikedepankan. Namun, jika menemui jalan buntu, pemerintah siap berkonfrontasi. Terutama, bila Malaysia tetap melanggar batas-batas wilayah Indonesia.

Kamis, 03 Desember 2009

sms

Karena Aku

Mengenal mu sesuatu yang ku inginkan,...
Menyayangi mu sesuatu kebahagiaan,...
Mencintai mu sesuatu keindahan ,...
Hidup bersama mu sesuatu impian,...
Melupakan mu takkan ku lakukan,...
Karena aku sayang kamu,...



Buat Cinta Ku

Bila ku kesepian hiburlah aku dengan suara mu,...
Bila ku sakit obati aku dengan rasa kasihsayang mu,...
Bila ku mati jangan mandikan aku dengan air mata mu,...
Bila ku terkubur,kuburlah aku dalam hati mu,...
Bila ku tersesat selamatkanlah aku dengan doa mu,...



Harapan Ku

Ku tuliskan 1000 puisi bernada cinta,...
Ku rangkai 1000 kata untuk merayu mu,...
Sejenak rasa yang terpendam dalam hati ku,...
Kulihat bulan dan ku lihat bintang-bintang tak lagi seindah dulu,...
Suara mu,...
Canda tawa mu,...
Tak lagi ku dengar ,...
Andai ku mampu menarik pelangi,...
Maka kutarik ke bumi,...
Kan ku tuliskan kisah cinta ku, saat ini,...
Maka akan ku kembalikan lagi ke langit,...
Izinkan lah aku menyayangimu untuk selamanya,...



Karena Ku

Ku cemburu karena ku takmau kehilanagn mu,...
Ku egois karena ku butuh kasih sayang dari mu,...
Ku marah karena ku menyayangimu,...
dan
Ku ingin kamu yang terbaik buat ku